Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan potongan tumpeng kepada Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, para ketua umum partai, senior dan kader terbaik adalah ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena partai tetap berdiri kokoh melewati badai sejarah. Sekaligus wujud harapan agar PDI Perjuangan terus berjaya melaksanakan ajaran Trisakti Bung Karno, berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Megawati berpesan kepada seluruh kader di tanah air, terutama Tiga Pilar Partai yaitu, struktur partai, legislatif dan eksekutif agar jangan kehilangan orientasi dan disorientasi, pegang teguh ideologi Pancasila 1 Juni 1945. Terus menjadikan Pancasila bintang penuntun yang membimbing penentuan langkah dan keputusan politik. Tetap fokus dan berpegang kepada rakyat sebagai kekuatan sesungguhnya.
“Enyahkan alam pikiran pragmatis, singkirkan mental individualis! Jangan kompromis terhadap hal-hal prinsip menyangkut kehidupan dan keselamatan rakyat! Gelorakan jiwa gotong royong. Nyalakan suluh perjuangan! Nyalakan api pergerakan! Satukan diri, singsingkan lengan, kepalkan tangan persatuan dan gemakan pekik merdeka sejati. Karena, tujuan kita Indonesia Raya!” kata Megawati dalam pidatonya di Assembly Hall JCC Senayan, Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Pada penghujung acara peringatan HUT 45 tahun PDI Perjuangan bertema “Pancasila Bintang Penuntun Indonesia Raya” Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, Wapres ke 6 Try Sutrisno, Wapres ke 11 Boediono, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Romahurmuzy, Ketua Umum PAN yang juga MPR dan Zulkifli Hasan, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi Prananda Parabowo, Sekjend PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Sekjend Partai NasDem Johnny G Plate, para menteri Kabinet Kerja, undangan serta ribuan kader partai bernyanyi, menari diiringi lagu Gemu Fa Mire.
Lagu berbahasa Maumere NTT itu cukup mudah dinyanyikan. Begitu pula gerak tariannya relatif gampang diingat. Berdendang, menari bersama mampu menyatukan para tokoh partai yang berbeda latar belakang suku, agama, ras, dan golongan. Tentunya keguyuban ini wujud pembumian Pancasila, menunjukan watak sejati Kebhinnekaan. Harapannya agar pelaksanaan Pilkada serentak 2018 berlangsung lancar, damai, mengedepankan etika, dan semangat gotong royong untuk mensejahterakan rakyat Indonesia. Dirgahayu PDI Perjuangan. (Pram)
(Sumber : DPP PDI Perjuangan)